Pekka Konsisten Kuatkan Janda Agar Berdaya di Masa Pandemi

Pekka Konsisten Kuatkan Janda Agar Berdaya di Masa Pandemi

Banyak janda di luar sana menyandang peran penuh sebagai perempuan kepala keluarga, Pekka pun terus konsisten dalam memberdayakan para janda.

Bukan rahasia umum lagi bahwa janda kerap menjadi objek dari gosip negatif, predasi seksual laki-laki, kecemburuan seksual dari istri, bahkan korban objektifikasi di media. Hal ini tidak menyurutkan semangat Pekka untuk konsisten kuatkan janda agar tetap berdaya di masa pandemi.

Dilansir dari laman Katadata.co.id, berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), terdapat 3,97 juta penduduk yang berstatus perkawinan cerai hidup hingga akhir Juni 2021.

Hal ini mengindikasikan bahwa banyak perempuan di luar sana menyandang peran penuh sebagai kepala keluarga di masa pandemi.

Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) mendeskripsikan perempuan kepala keluarga sebagai perempuan yang berperan dan bertanggung jawab dalam mencari nafkah dan menjaga keberlangsungan hidup keluarga.

Pekka telah bergerak sebagai yayasan pemberdayaan perempuan sejak tahun 2001. Berbagai pelatihan nasional dan daerah telah intensif diselenggarakan Pekka di 20 provinsi.

“Di masa pandemi ini, 95% yang kita dampingi berasal dari sektor informal yang sangat terdampak, perempuan kepala keluarga terutama janda, yang harus memastikan menghidupi keluarga dan anak,” ungkap Wakil Direktur Yayasan Pekka Fitria Villa Sahara (06/11/2021).

Villa mengatakan bahwa masyarakat harus mengubah pola berpikir tentang beban pencarian nafkah yang hanya terletak pada laki-laki.

“Perempuan dan laki-laki harus diberikan informasi dan penguatan yang sama bahwa bekerja merupakan bagian dari keterampilan hidup dalam kondisi apa pun. Kita tidak bisa menjamin bahwa pernikahan akan berjalan langgeng meskipun kita menginginkan hal itu,” kata Villa (05/11/2021).

Villa berpesan bahwa janda harus percaya pada diri sendiri, melawan stigma dengan nilai dan prinsip, serta menanamkan pola pikir bahwa kita berperan besar dalam melawan dan mematahkan stigma negatif.

Di masa pandemi sendiri, Pekka tetap konsisten dalam mengadakan program-program pemberdayaan perempuan termasuk janda dengan mengubah metode tatap muka melalui diskusi dan pelatihan daring secara intensif serta membangun kerja sama dengan berbagai pihak.

Hadirnya Pekka membawa banyak manfaat untuk ribuan perempuan, salah satunya Ai Yani yang saat ini tengah aktif menjadi kader dan bendahara federasi serikat Pekka Cianjur.

“Pekka membantu anggota dalam menyikapi kondisi tentang COVID-19 yang terjadi saat ini, seperti mengedukasi 5M bersama anggota, membuat masker, dan membagikan kepada ibu Pekka dan masyarakat. Selain itu juga ikut menyalurkan sembako untuk anggota yang terdampak,” ungkap Ai Yani (10/11/2021).

Keterlibatannya dalam pendataan anggota Pekka dan masyarakat yang tidak memiliki surat nikah, surat cerai, dan juga akta kelahiran menyebabkan dirinya terpaksa harus pulang ke rumah menjelang magrib, hal ini membuat Ai Yani sempat mendapatkan stigma negatif dari tetangga bahkan keluarga sendiri.

Meskipun demikian, Ai Yani mengaku dengan adanya Pekka, janda yang berperan sebagai perempuan kepala keluarga sudah tidak lagi dianggap sebelah mata oleh masyarakat.

Menurutnya, Pekka sudah bisa meminimalkan stigma negatif janda di masyarakat, di antaranya dengan upaya memberikan kesempatan kepada para janda khususnya yang berperan sebagai perempuan kepala keluarga untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang positif di masyarakat.

“Sudah ada banyak anggota Pekka yang menjadi Ketua RT, staf desa, BPD, kepala desa bahkan mencalonkan menjadi anggota dewan,” tambahnya.

Sumber: https://liputaninklusif.net/perempuan/pekka-konsisten-kuatkan-janda-agar-berdaya-di-masa-pandemi/

No Comments

Post A Comment