Sejak memulai PEKKA lebih dari 13 tahun yang lalu, kami memang meyakini bahwa jumlah perempuan yang harus menjadi kepala keluarga di lapangan melebihi angka resmi Badan Pusat Statistik yang saat itu menunjukkan angka sekitar 13% dari rumah tangga yang ada dikepalai perempuan. Keyakinan ini hanya berdasarkan pengamatan langsung ketika bekerja di lapangan. Namun tentu saja kami tidak memiliki dasar yang cukup kuat akan hal ini mengingat PEKKA hanya bekerja di wilayah yang sangat terbatas dibandingkan dengan luasnya negara ini. Hingga akhirnya pada akhir tahun 2011 kami berkesempatan melaksanakan program pemantauan kemiskinan (Poverty Moneva) dengan mengadakan riset SPKBK (Sistem Pemantauan Kesejahteraan Berbasis Komunitas). Sensus yang kami lakukan di 111 desa wilayah kerja PEKKA memperlihatkan banyak hal terkait perempuan kepala keluarga termasuk jumlah, siapa saja mereka, dan tingkat kemiskinannya. Pada akhir tahun 2013 ini hasil SPKBK-PEKKA mulai kami diskusikan secara terbuka dengan para pemangku kepentingan termasuk pemerintah diberbagai tingkatan dan komunitas Pekka.
File | |
---|---|
Laporan PEKKA - Tahun 2013.pdf |